Talk About : Transformasi Baru Paramore

Paramore : Pop-punk VS Synthpop
Paramore pada dasarnya saat masih formasi awal di era album pertamanya All we know is Falling lalu ke Riot! Hingga Brand New Eyes mereka adalah band beraliran pop punk yang pada tahun 2000 memang populer banget dikalangan remaja saat itu dan genre ini dipelopori juga oleh Avril Lavigne yang membuar remaja 2000 meninggalkan genre grunge masa-masa Pearl Jam dan Nirvana. Namun bisa kamu ketahui juga Paramore memperkenalkan wajah yang baru di 2 album terbarunya yaitu album Paramore dan After Laughter. Sebelum lanjut ngobrolin Paramore, yuk simak dulu kedua lagu yang masing-masing sangat jauh perbedaannya.

No More Punk in Paramore

Sebenernya saya baru-baru ini denger lagu-lagu Paramore lagi hanya saja koleksi saya masih yang terbaru tuh lagu Decode, lalu waktu googling ternyata Paramore udah rilis 2 album lagi dan waktu saya denger lagu Hard Times nyawa Paramore yang dulu seakan tiba-tiba menghilang karena gaya musiknya seperti musik tahun 2010 yaaaa musik sekarang lah. Hal tersebut mungkin bikin pendengar dengan tipe seperti saya kurang nyaman dengan perubahan gaya musik salah satu band pop-punk terbesar di dunia ini.
Namun rasa kurang nyaman bukan berarti saya membencinya namun mungkin harus menyukai sekali lagi musik-musik Paramore, karena buat saya gak ada alasan untuk membenci musik barunya dikarenakan Paramore masih menjaga kualitas musiknya namun dengan gaya musik yang berbeda, coba saja tengok Ain’t it Fun, Still into You, atau Fake Happy, dijamin kamu akan langsung suka karena style-nya emang era sekarang banget yang lebih kearah alternative pop atau Synthpop mungkin (subgenre dari pop juga) karena terdengar lebih ringan dan fresh.
Keputusan mereka bermetamorfosis bisa dibilang baik, bisa juga dibilang buruk karena bagi pendengar baru Paramore mungkin akan gampang menyukai mereka tapi berbeda jika itu ‘fans senior’ Paramore, soalnya saya denger dari temen-temen di forum media sosial sebagian ada yang kecewa dengan style baru Paramore dan sebagian pun ada yang meninggalkan Paramore, alasannya tentu saja mereka meninggalkan gaya Oldschool ke gaya Fresh masa kini dengan audio yang juga lebih ramah di telinga setelah meninggalkan nama Punk-nya.

Paramore now

Physical Style

Selain warna musik mereka yang berubah, gaya penampilannya juga berubah drastis. Bisa kita lihat dari gambar diatas bagaimana evolusi Hayley William dari bad girl menjadi cheerful girl dengan mengubah rambut merah ikoniknya menjadi putih serta busananya yang tadinya laki banget menjadi cewe banget. Gaya panggung pun ikut berubah dimana Hayley yang dulu sering nge-headbang hingga rambutnya lupa ia telah rapihkan hingga sekarang yang hanya berdansa melalui gerak kaki tangannya mengikuti nada yang asik. Namun mungkin Hayley udah memiliki kharisma good looking jadi entah kenapa enak aja dilihat meski udah bye bye bagi tomboynya Hayley yang dulu.
Paramore with All 5 Member
Taylor York - Josh Farro - Hayley William - Zac Farro - Jeremy Davis

Pengaruh Josh Farro dan Taylor York

Saya kurang tau fakta asli mereka mengubah wajah musik Paramore, namun anggapan saya adalah pengaruh dari pergantian member karena anggota inti Paramore sendiri telah memisahkan diri sebanyak 2 orang yaitu gitaris Josh Farro dan bassist Jeremy Davis, sebagian Hits terbesar Paramore pun seperti crushcrushcrush, Ignorance bahkan Decode pun banyak campur tangan dari Josh Farro dalam pembuatan struktur lagunya, hal tersebut bisa dibuktikan dengan sekarang digantinya Farro dengan Taylor York yang memiliki gaya yang gak se’kasar’ Farro soalnya permainan gitar dari York belum pernah memakai distorsi kasar, hobinya lebih suka memakai efek yang lebih lembut dan untuk drummer yang merupakan seorang anggota inti Paramore mungkin hanya mengikuti perubahan ini dengan dipilihnya partitur drum yang gak sebombastis saat masih era Farro.
Namun karena handle utama ada di tangan Hayley William dan yang bertanggung jawab atas berdirinya Paramore hingga saat ini ia mengaku suka dengan perubahan Paramore bahkan dari sebuah wawancara saat perilisan album baru After Laughter ia mengaku bahwa sekarang lebih leluasa dalam menuangkan pikirannya ke sebuah lagu tertama pada lagu Last Hope yang menurutnya lagu terbaik yang pernah ia ciptakan. Hal ini juga mungkin lebih meringankan beban Hayley sebagai vokalis karena bisa dilihat bagaimana ia mengerahkan tenaganya saat ia menyanyikan lagu-lagu seperti Misery Business atau Let the Flames Begin yang butuh power ekstra banget, lalu bandingkan dengan Told you so atau Hard Times, sisi postifnya mungkin gak ada vokal lelah lagi dari Hayley saat perform.

Overall

Evolusi yang dilakukan oleh Hayley dkk bukanlah hal yang buruk bagi penggemar Paramore karena mereka masih mempertahankan kualitas musiknya dan masih layak dengan predikat band yang keren namun dengan gaya yang lebih lembut dan easy listening. Beda halnya jika kamu penggemar pop-punk karena kamu gak sama sekali dipuaskan dengan dua album barunya sepeninggal Josh Farro yang menurut saya sangat berpengaruh dalam punk-nya di Paramore. Kamu bisa melihat lagu-lagu terbaik mereka juga di 15 Lagu Paramore Terbaik.
And come on, don’t hate their music. Menurut saya gak ada alasan untuk membenci mereka mungkin Paramore sudah lelah dengan musik kasar dan Hayley pun mungkin udah agak hilang tomboynya lalu memilih penggunaan instrument yang lebih ringan didengar. Yaaa intinya sih kamu harus ‘jatuh cinta’ sekali lagi dengan Paramore, karena title Punk pada musik-musiknya sudah tidak lagi terpakai. khusus Paramore era sekarang hanya di rekomendasi untuk penikmat musik modern, penikmat musik Oldschool mending dengerin 3 album sebelumnya aja deh. So Welcome Synthpop to Paramore, bye bye Punk.

SHARE
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment